Hukum Bacaan Mad Dan Contohnya

Jill Kayana

Pembagian dan Pengertian Mad Tamkin - YatlunaHu
Hukum Bacaan Mad Dan Contohnya

Mengenal Hukum Bacaan Mad dan Contoh Aplikasinya

Bagi para pemula dalam ilmu nahwu, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Bacaan Mad. Namun, bagi Anda yang masih baru mulai belajar nahwu atau yang belum tahu seluk-beluk ilmu nahwu, mungkin sudah gak asing lagi mendengar istilah bacaan mad.

Mad berasal dari bahasa arab “طَمْطَمْ”, yang berarti menenggelamkan s etara roman “d” dan roman “t” sehingga menghasilkan tekanan saat berbicara. Diperkirakan hukum bacaan mad ini berasal dari tiga abad sebelum hijriyah karena ditulis oleh Syeikh Ibnu Jinni dan Imam Suyuthi. Namun, di masa lalu hukum ini mengalami perdebatan antar ulama, namun saat ini hukum itu sudah dikonfirmasi ulama yaitu; pada saat bacaan menjadi mad, huruf “d” dan “t” dibaca beriringan sebagai salah satu bentuk tekanan.

Karena itulah bacaan mad menjadi hukum dalam ilmu nahwu yang harus dipelajari. Nah, untuk memudahkan Anda yang masih awam akan ilmu nahwu, berikut ini adalah sebuah tabel yang menunjukkan beberapa contoh kata dalam bahasa arab yang menggunakan tekanan mad:

Kata Yang Akan Menjadi Mad

Kembali ke tabel yang telah disediakan, beberapa kata yang akan menjadi mad ketika dibaca adalah sebagai berikut:

  • Attama
  • Kutta
  • Watanu
  • Khatamu
  • Khotami
  • Habtamal
  • Limni
  • Kunni
  • Tannaru
  • Thubutu

Jadi, semua kata diatas akan menjadi Mad ketika diberi tekanan. Contohnya, jika kita ingin meletakkan tekanan di kata Wassalami, maka kata tersebut akan berubah menjadi Wassalam.

Kata yang Tidak Akan Menjadi Mad

Tetapi jangan salah, karena beberapa kata tidak akan menjadi Mad ketika dibaca. Contohnya:

  • Dhati
  • Dhata
  • Kattu
  • Attamu
  • Kunni
  • Kabbili

Jadi, kata-kata di atas tidak akan menjadi Mad ketika diberi tekanan. Contohnya, jika Anda ingin meletakkan tekanan pada kata Watani, maka kata tersebut akan tetap sama, dan tidak akan berubah menjadi Watan.

Mengenal Contoh Aplikasi Bacaan Mad

Selain itu, Anda juga mungkin sering mendengar bahwa kata-kata tertentu digunakan dalam bacaan Mad. Misalnya, jika membaca ayat berikut:

“Watnatafakkuruna wa kaanal hukmu ladayka!”

Kemudian, Anda dapat membaca ayat tersebut dengan bangga dan mengulanginya sambil meletakkan tekanan. Jadi, untuk menguatkan tekanan pada ayat di atas, Anda bisa membacanya sebagai berikut:

“Wonatofokkooroono wokonol hukmulo lodaaykoh!”

Jadi, setiap kali seorang muslim membaca ayat-ayat Al-quran yang mengandung tekanan Mad, ia diharuskan untuk meletakkan tekanan pada kata yang di sebutkan di atas. Jadi, semua muslim harus tahu hukum bacaan Mad ini agar mereka dapat membaca ayat-ayat Quran dan Hadis dengan benar dan dengan tekanan yang benar.

Manfaat Memahami Hukum Bacaan Mad

Selain itu, memahami dan mempraktekkan hukum bacaan Mad juga bisa sangat bermanfaat bagi seorang muslim. Misalnya, ketika seorang muslim sedang menghafal Al-Quran, memahami hukum Mad bisa membantu mereka untuk menghafalkan ayat dengan cepat dan lancar.

Selain itu, memahami hukum bacaan Mad juga bisa membantu seorang muslim untuk mendengar Quran dan Hadith dengan jelas dan baik. Ini penting karena ketika Anda mendengarkan Quran dan Hadith secara benar, Anda akan bisa lebih mudah mengerti dan menghayati makna yang terkandung di dalamnya.

Kesimpulan

Dari semua penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa hukum bacaan Mad adalah suatu hukum yang harus anda ketahui jika Anda ingin belajar ilmu nahwu secara baik, karena hukum ini berkaitan dengan perbacaan secara benar kata-kata dalam Al-Quran dan Hadits. Hukum ini juga penting untuk membantu Anda melafalkan ayat-ayat Al-Quran secara benar dan dapat membantu Anda memahami Quran dan Hadith dengan lebih baik dan jelas.

Jadi, mulailah dari sekarang belajar hukum bacaan Mad. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment