Contoh Informasi Non Verbal Dalam Bentuk Grafik

Informasi non verbal adalah kebalikan dari Informasi verbal yaitu suatu proses dari komunikasi yang dimana penyampaian informasi atau pesannya tidak memakai kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isyarat. Bentuk dari komunikasi nonverbal ini memakai gerakan seperti misalnya: bahasa tubuh, ekspresi wajah, dengan kontak mata dan lain sebagainya.

Atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian pesan atau informasi kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata, akan tetapi caranya menggunakan gerakan atau isyarat.

Di dalam kehidupan komunikasi non verbal lebih banyak digunakan daripada komunikasi verbal, di dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi ini ikut di gunakan. Sebab komunikasi non verbal sifatnya tetap dan selalu ada. Komunikasi non verbal terbilang lebih jujur dalam mengungkapkan hal-hal yang akan di ungkapkan karena komunikasi ini spontan.

Berikut ini contoh informasi non verbal:

• Menggunakan bahasa tubuh, misalnya seperti dengan bersalaman,sentuhan, menanguk-anggukkan kepala dan lain sebagainya.
• Denagn ekspresi wajah, misalnya dengan senyuman, tertawa dan lain sebagainya.
• Menggunakan simbol atau lambang-lambang, misalnya seperti pada pakaian yang digunakan menunjukan identitas pemakainya.

7 Contoh Bentuk Informasi Nonverbal

1. Grafik

Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan garis atau gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.

a. Grafik batang adalah lukisan naik turunnya data berupa batang atau balok dan dipakai untuk menekankan adanya perbedaan tingkatan atau nilai berupa aspek.

b. Grafik garis adalah lukisan naik turunnya data berupa garis yang dihubungkan dari titik-titik data secara berurutan. Grafik ini dipakai untuk menggambarkan perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu.

c. Grafik lingkaran adalah gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk menggambarkan persentase dari nilai total atau seluruhnya.

2. Diagram

Diagram adalah (gambaran buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu. Bentuk-bentuk diagram antara lain adalah diagram arus (bagan alur), diagram balok, diagram gambar, diagram garis, diagram lingkaran, diagram cabar, dan diagram pohon.

3. Tabel

Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar dan sejumlah data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.

4. Bagan

Bagan adalah gambaran secara analisis atau terurai tentang proses yang terjadi di alam, teknologi, dan masyarakat manusia. Bagan digunakan untuk membantu memperjelas proses kerja.

5. Peta

Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung-gunung, dan sebagainya atau representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, batas, sifat permukaan, dan sebagainya.

6. Denah

Denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, peta, atau gambar rancangan bangunan.

7. Matriks

Matriks adalah tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran sehingga butir-butir uraian yang diisikan dapat dibaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

Pendekatan Verbal

Dalam perancangan komunikasi verbal dibutuhkan kajian tentang bahasa penyampaian dan cara penyampaian yang tepat pula, kajian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bahasa penyampaian pesan

Untuk menentukan kecenderungan gaya bahasa yang tepat, dilakukan dengan kajian dari beberapa aspek penentu, antara lain :
– Status pendidikan
– Status ekonomi
– Gaya hidup / Psikografis
– Kehidupan sosial
– Media hiburan dan informasi yang digunakan dan lain-lain.
Dari beberapa aspek tersebut, dapat ditemukan kecenderungan sifat bahasa yang dapat diterima oleh nelayan secara umum, sebagai berikut:

Cara Penyampaian Pesan

Strategi penyampaian pesan dalam kegiatan penyuluhan ini berupa paparan yang bertahap, karena penyampaian berupa paparan yang bertahap ini dinilai lebih efektif dalam kemudahan untuk dimengerti oleh target audience (nelayan) dari berbagai penelitian. Tahapan dalam penyampaian pesan juga dibagi dalam 4 tahapan, yaitu:
1. Tahap penyampaian isu atau permasalahan terkini yang dihadapi oleh nelayan.
2. Tahap mencermati penyebab dari permasalahan.
3. Tahap penyampaian informasi berupa pesan yang dapat dijadikan tolak ukur untuk mengubah pola pikir ke arah yang lebih baik.
4. Tahap penyampaian solusi berupa tindakan yang dapat menjawab permasalahan yang dihadapi oleh nelayan.

Empat tahapan penyampaian pesan di atas dapat disampaikan gaya bahasa sebagai berikut:

Sekarang terasa banyak persoalan yang kita hadapi berkaitan dengan kelangsungan mata pencarian sebagai nelayan, mulai dari semakin berkurangnya hasil tangkapan dari waktu ke waktu, pendapatan uang yang sedikit, dan semakin banyaknya pihak-pihak yang memilih untuk membeli ikan keluar negeri.

Hal seperti ini tidak bisa kita biarkan begitu saja, bayangkan jika persoalan ini terus berlanjut, entah apa jadinya nasib keluarga dan anak-cucu kita dikemudian hari, mari kita mulai bertindak untuk hidup yang lebih baik.

Mari kita cermati apa yang menjadi penyebab dari persoalan ini, karena dengan mengetahui penyebabnya, kita dapat membuat langkah- langkah yang membuat keadaan kita menjadi lebih baik,

– kita sangat beruntung dengan pekerjaan halal yang kita lakukan sekarang bukan…?
kecenderungan-kecenderungan yang menjadi ciri khas bagi nelayan sehingga bentuk visual yang dirancang dapat diterima oleh nelayan secara baik. Identifikasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Identifikasi bentuk benda yang digunakan oleh nelayan
2. Alat-alat yang sering digunakan oleh nelayan (Alat-alat yang digunakan berupa jaring/jala, tali, bambu,topi, pakaian, ban/pelampung, bendera, ember dan lampu)
3. Identifikasi gaya visual yang disukai nelayan di Indonesia

Untuk mengenali bentuk visual yang disukai oleh masyarakat nelayan di Indonesia, dapat diidentifikasi dari 2 sisi pandang, yaitu gaya visual yang digunakan oleh media massa atau informasi yang berskala nasional, seperti tabloid, majalah dan koran berikutnya dapat dilihat dari sisi produk seni dan budaya yang populer di masyarakat Indonesia secara luas.

Media Komunikasi Pelayaran

Selain menggunakan warna-warna yang telah dirumuskan melalui proses studi indikator visual, warna yang digunakan dalam perancangan media penyuluhan ini juga mengambil referensi dari kebiasaan nelayan dalam menghias atau mewarnai kapal yang digunakan untuk melaut dan juga komunikasi saat diatas kapal.