Bangsa Eropa Yang Pertama Kali Datang Ke Indonesia
Indonesia merupakan salah satu tanah air yang memiliki sejarah yang beragam. Peradaban yang berbeda telah tumbuh di tanah ini selama bertahun-tahun. Dan, budaya yang kaya telah berkembang. Sejak jaman dahulu, bangsa Eropa telah mengunjungi Indonesia. Yang pertama kali datang adalah bangsa Portugis, yang datang pada tahun 1512. Ini adalah awal dari proses penjajahan di Indonesia. Hingga saat ini, bentuk kedatangan mereka masih membentuk sejarah di Indonesia hingga kini.
Kedatangan Portugis di Indonesia pada tahun 1512
Pada tanggal 12 Februari 1512, sebuah armada bernama Armada de Moluccas dibawa oleh Alfonso Albuquerque, seorang pejabat kepala Portugis, pergi ke Tanjung Piai dalam perjalanan yang luar biasa panjang. Mereka menemukan sebuah tempat yang disebut Halmahera ataupun Gilolo. Setelah melintasi beberapa tempat di sekitar lokasi itu, mereka sampai ke Jawa Timur, di pantai selatan. Di sana, Magellan bertemu dengan seorang Raja, yang nantinya menjadi tersangka dalam persengketaan di antara Portugis dan Belanda. Magellan menandatangani pacto, yaitu sebuah kesepakatan yang melibatkan hak-hak Portugis di hal-hal seperti perdagangan, pajak, tais, dan hak milik budak.
Pada tahun 1522, armada bernama Armageddon bertepatan untuk membawa pulang Musafir Portugis, yaitu Alfonso de Albuquerque, dari Jawa. Pada perjalanan pulang mereka, mereka juga mengunjungi pulau Bangka dan menemukan sejumlah bukti bahwa orang-orang Inggris sengaja telah berada di sana. Selain itu, mereka tiba di Sumatra di ujung selatan Jawa pada bulan September 1522 dan seterusnya memeriksa sekitar daerah Negeri Pasai dan Aceh.
Ekspansi Portugis ke Maluku
Setelah pengaruh mereka tiba di Jawa Timur, Portugis mengekspansi pengaruh mereka lebih jauh lagi ke negeri-negeri yang ada di Maluku. Mereka yang tertarik untuk memeluk agama Kristiani di sana. Begitu juga, mereka berusaha untuk menggalang aliansi dan mentransfer kepercayaan mereka sendiri. Mereka mengirim seorang misionaris untuk mempengaruhi penduduk Maluku. Di sana, mereka mendirikan beberapa tempat ibadah seperti Gereja St. Francisco di Ambon. Beberapa dari mereka mengikuti agama kristiani yang diajarkan oleh misionaris Portugis. Di samping itu, mereka juga menikmati kesempatan untuk mengembangkan kerajaan mereka di Maluku dengan menjajah beberapa kesatuan politik lainnya.
Baca Juga: Kode Qr Whatsapp Orang Lain
Pada tahun 1525, sebuah perjanjian ditandatangani di Halmahera, di mana para raja kecil dan Portugis saling bernegosiasi dan membuat perjanjian hak asasi. Portugis juga bertemu dengan raja di Taliabu, di mana mereka mendirikan gereja Santa Ana. Portugis juga mendirikan kerajaan di beberapa lokasi di Maluku. Di Rumah Tangga Ternate, mereka berhasil membantu raja lokal untuk menaklukkan daerah-daerah lain. Tidak lama setelah itu, Portugis mulai mengirim perwira dan sukarelawan untuk mengikuti jalur laut dan mengeksplorasi daerah-daerah yang berada di sekitar, termasuk Borneo, Maluku dan Filipina.
Penjajahan Portugis di Indonesia
Selama beberapa abad, Portugis mengontrol daerah-daerah di sekitar lautan dan membangun benteng-benteng militer untuk melindungi kepentingan mereka. Mereka perlahan-lahan mulai mengambil kendali kota-kota bersejarah di Indonesia, seperti Maluku, Borneo dan Batam. Portugis juga membangun sebuah sistem hukum untuk mengatur keamanan dan stabilitas orang asing di Indonesia. Pada tahun 1603, Porto Novo diperintah oleh VOC (Verenig Voor Oost-Indische Compagnie). Di sini, VOC bertanggung jawab atas tindak pidana, pengadilan hukuman dan eksekusi hukuman.
Selain itu, Portugis juga mengembangkan kerajaan dan aliansi yang kuat dengan penduduk asli. Mereka merekrut penduduk lokal untuk mengontrol wilayah itu dan memberikan mereka status pelaut untuk mempelajari alam laut. Seiring berjalannya waktu, Portugis berhasil menciptakan hubungan yang luar biasa erat dengan penduduk-penduduk Indonesia. Hubungan ini menghasilkan sebuah negara yang kuat dan stabil di mana Portugis dan Penduduk Indonesia saling bergantung satu sama lain.
Akhir yang Tidak Bahagia dari Penjajahan Portugis
Penjajahan Portugis di Indonesia berlangsung selama lebih dari 300 tahun. Namun, pada tahun 1598, Belanda datang dan bersaing dengan Portugis di lautan Indonesia. Portugis berusaha mengontrol area yang jauh dari laut karena mereka tidak dapat menghadapi Belanda. Akhirnya, pada tahun 1641, Belanda berhasil menguasai Jawa dan memaksakan perdagangan mereka pada Portugis. Portugis berusaha untuk menghentikan Belanda, tetapi usahanya sia-sia karena Belanda memiliki bantuan Inggris. Pertahankan Portugis terakhir dijatuhkan pada tahun 1650. Ini menandai akhir era Portugis di seluruh Indonesia.
Hampir Tidak Ada Peringatan
Kebanyakan bangsa yang datang ke Indonesia dan mengklaim atas wilayah-wilayah di sekitarnya, telah meninggalkan beberapa bukti peninggalan di mana mereka berada. Namun, sebagian besar bukti dari Portugis telah hilang. Mungkin ini karena kebangkrutan yang berlangsung selama kurang lebih 300 tahun. Sebagai contoh, sebuah monumen yang merupakan seorang raja yang bertindak sebagai seorang misionaris di kapel St. Francisco telah hilang saat Belanda menguasai Jawa.
Bagi beberapa orang, mengingat era Portugis di Indonesia dapat terasa seperti tel